Pengertian Apa itu LPG (elpiji)
Pengertian Apa itu LPG (elpiji)
Apa itu LPG (elpiji)
BAGAIMANA SIFAT-SIFAT LPG?
- Liquified Petroleum Gas adalah kepanjangan dari singkatan (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari Kilang BBM dan Kilang Gas, yang komponen utamanya adalah gas propane (C3H8) dan butane (C4H10) kurang lebih 97% dan sisanya adalah gas pentane yang dicairkan.
- ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap ELPIJI cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm2
- Zat merkaptan yang ditambahkan pada LPG dimaksudkan untuk keselamatan dengan memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas mudah diketahui dengan cepat
- ELPIJI PERTAMINA umum dipasarkan di masyarakat dalam kemasan tabung (3 kg, 12 kg, dan 50 kg)
E L P I J I (L.P.G.=LIQUEFIED PETROLEUM GAS)
Menurut Keputusan Dirjen Migas No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei
1990, Gas Elpiji yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang
terdiri dari Gas Propane dan Gas Butane yang perbandingan campurannya
adalah Propan 30% dan butane 70%.
Sesuai Keputusan Dirjen Migas No. 25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990
ini juga menyebutkan bahwa Spesifikasi Bahan Bakar Gas Elpiji untuk
Keperluan Dalam Negeri adalah Spesifikasi LPG Propane (C3) dan
Spesifikasi LPG Butane (C4) menggunakan standar ASTM (American Standard
Testing Method)
Campuran atau paduan dari 2 jenis gas inilah yang dinamakan “ELPIJI” yang sekarang tersebar luas di masyarakat untuk kepentingan dapur, industri dan transportasi. Gas Elpiji termasuk yang dapat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0.1% (100%=1.000.000 ppm) akan menyebabkan mengantuk, mimpi kemudian meninggal.
Campuran atau paduan dari 2 jenis gas inilah yang dinamakan “ELPIJI” yang sekarang tersebar luas di masyarakat untuk kepentingan dapur, industri dan transportasi. Gas Elpiji termasuk yang dapat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0.1% (100%=1.000.000 ppm) akan menyebabkan mengantuk, mimpi kemudian meninggal.
Kelakuan dan sifat dari Elpiji adalah:
Elpji agar terbakar atau meledak harus terdapat/memenuhi 3 unsur yaitu:
-
Hydrocarbon (BBM atau BBG)
-
Oxigin (Terdapat dalam udara yang kita hirup untuk bernafas)
-
Panas (Korek api, pematik, loncatan bunga api, elektrik statis dll.)
Ketiga unsur ini yang disebut: Segitiga Api.
Tidak begitu menguntungkan bagi Elpiji karena pada campuran tertentu
akan menyebabkan ledakan yaitu pada konsentrasi gas 1.8% s/d 10% di
udara terbuka atau tertutup.
Pada konsentrai gas Elpiji 0% s/d 1.8% di udara tidak akan terbakar atau meledak karena terlalu miskin hidrokarbon.
Pada konsentrasi gas 10% s/d 100% di udara juga tidak bisa terbakar karena terlalu kaya hidrokarbon.
Untuk menghindari terjadinya bahaya dari segitiga api caranya adalah dengan menghilangkan salah satu unsur tersebut pada keperluan berbeda.
KEBOCORAN GAS
Pada peralatan baik itu dapur rumahtangga, industri ataupun
transportasi rentan terjadi kebocoran karena Tabung Gas adalah
merupakan Bejana Bertekanan. Tekanan Gas Elpiji termasuk rendah pada suhu ruangan biasa.
Menurut Undang Undang Uap (Stoom Ordonnantie) 1930 yang masih berlaku
sampai sekarang dan belum pernah direvisi, pasal 1; ayat 1, bahwa:
Bejana atau tabung yang bertekanan > 1 Atmosfir (atm) harus mendapat
injin dan pengawasan oleh Negara/Pemerintah.
Pada kesempatan tulisan ini hanya membahas kebocoran gas Elpiji pada penggunaan di dapur rumah tangga.
Kebocoran Gas Elpiji dapat terjadi melalui sambungan selang yang tidak
kedap atau selangnya sendiri yang berpori pori sehingga dapat ditembusi
oleh gas karena mutu selang yang tidak memadai, melalui katup/klep dari
tabung itu sendiri yang tidak pas terhadap dudukannya atau bisa juga
seperti yang pernah penulis dapati saat memasak makanan yang kuahnya
dapat meluap, terjadi luapan sehingga mematikan api di kompor.Hal ini
menyebabkan gas menyembur terus tanpa diawasi sehingga gas memenuhi
ruangan dapur. Kebocoran lainnya karena regulator ditancapkan ke tabung dengan sistim
klip on dimana karena konstruksi sangat sederhana (sudah SNI) sehingga
kurang kokoh dan tidak mencekam dengan baik sehingga rentan terjadi
kebocoran, ditambah lagi dengan mutu dari karet yang kurang baik.
Jika terjadi kebocoran gas Elpiji didapur akan menjadi sangat berbahaya
karena hal yang tidak menguntungkan bahwa Gas Elpiji lebih berat dari
udara, jika udara 1 per satuan berat maka Gas Elpiji adalah 2 per satuan
berat. Konsentrasi Gas ELPIJI akan sangat berbahaya utamanya jika tidak ada
peranginan yang menghembusnya keudara luar. Gas Elpiji ini akan merambat
dilantai karena lebih berat dari udara, sehingga kadang kala tidak
terhembus oleh angin atau exhaust fan atau tidak terhisap oleh cerobong
di atas tungku dapur. Kebocoran gas Elpiji yang merambat di lantai kadangkala belum tercium
orang yang sedang berdiri sehingga, setelah tercium berarti gas yang ada
sudah setinggi hidung orang yang menciumnya. Volume Gas bisa aja tanpa diduga telah terakumulasi dan berada pada
campuran yang dapat meledak. Campuran gas Elpiji terhadap udara sampai
dengan 1.8% walaupun tersulut atau dibakar dengan pematik api tidak akan
terjadi ledakan atau menyala.
Tetapi pada kandungan gas diantara 1.8% -- 10% akan meledak sangat
dahsyat jika ada sumber api atau dari elektrik statis. Pada kandungan
Elpiji > 10% hanya akan menyala saja.(lihat segitiga ledak dan
segitiga nyala) Ledakan Elpiji pada kandungan 1.8% ---- 10% termasuk kategori sempurna
sehingga sangat dahsyat daya hancurnya berlangsung secara berantai,
kekuatannya tergantung dari jumlah campuran yang meledak. Pada saat
meledak seluruh oksigen yang ada didaerah itu akan terpakai habis dan
menjadi hampa udara, sehingga jika ada orang didaerah sekitarnya
disamping mendapat luka bakar juga akan kesulitan bernafas. Bangunan
sekitarnya akan porak poranda dilanda oleh udara yang bolak balik.
Elpiji yang meledak pada kandungan 1.8% s/d 10% ini hakekatnya tidak
diikuti oleh kebakaran. Kalau disusul oleh kebakaran berarti kandungan
gas sudah > 10% menyala saja (flammable) bukan ledakan.
TABUNG GAS
Gas Elpiji kemudian dikemas dalam bentuk Tabung 3,6,12 dan 50kg, isi
tabung terdiri dari bentuk Elpiji cair dan Elpiji gas jenuh. Tekanan
dalam Tabung Elpiji berubah ubah seiring dengan perobahan suhu di
sekelilingnya. (hokum:boyle – gay lussac). Kemasan ini memungkinkan
penyebaran ke seluruh pelosok Nusantara, karena distribusi dan
transportasi menjadi mudah.
Tabung gas Elpiji berapapun ukurannya tidak boleh diisi penuh, batas
amannya adalah 80% dan juga tidak boleh kosong samasekali karena:
Tabung Elpiji berisi gas Elpiji dan cairan Elpiji yang bertekanan pada
isi (volume) yang tetap, sehingga yang berubah (variable) adalah suhu
(temperature) dan tekanan (Pressure). Artinya gas Elpiji dapat di
pampatkan sedangkan cairannya tidak, Sehingga jika terisi penuh maka
dengan sedikit kenaikan suhu tabung Elpiji dapat pecah. Jika pecah maka
cairan Elpiji tersembur keluar dan dengan cepat menjadi gas yang akan
meledak jika bercampur dengan udara dan terpicu oleh loncatan bunga api
atau elektik statis. Tabung Elpiji tidak boleh kosong samasekali karena secara teoritis
dapat meledak sendiri, Walaupun peristiwa ledakan yang sesuai teori ini
kemungkinannya satu kali diantara sejuta, tapi kan pemakainya puluhan
juta. (Penjelasannya memerlukan analisa yang panjang).
Tabung Elpiji yang sedang terisi cairan dan gas tidak mungkin meledak
karena gas elpijinya dalam keadaan jenuh. Kalaupun tekanannya terlalu
tinggi melewati ambang batas maka tabung hanya menjadi pecah. Bahaya
akan timbul jika gas muncrat keluar tidak ditanggulangi dengan benar. Bejana atau tabung seperti kapal-kapal tanker atau mobil-mobil tangki
sampai dengan tabung-tabung yang ukuran kecil dapat meledak sendiri,
karena sesuai dengan teori segitiga ledak yang kami paparkan diatas.
Teori ini berlaku bagi bejana atau tabung yang dalam keadaan kosong
karena dapat mengandung unsur-unsur yang dapat mengakibatkan ledakan
yaitu ada campuran gas (hidrokarbon) dan udara(oksigin) serta ada
pemicunya(elektrik statis).
jika ketiga unsur dari segitiga ledak terpenuhi
maka akan terjadi ledakan, namun ledakan Tabung 3kg tidak seperti bom
atau granat karena disamping isi (volume)sedikit juga tabung yang
dikonstruksi bentuk silinder sangat kuat karena gaya dorongnya saling
menghilangkan(baca ilmu gaya). Paling-paling yang kalah dan mental
tercabut duluan adalah katup keamanannya termasuk rumah katup. (harus
diingat bahwa tabung akan meledak pada saat kosong artinya tabung pernah
bertekanan dibawah tekanan 1 atm sehingga volume campuran yang meledak
sangat sedikit, tekanan tabung sesungguhnya pada ambient temperature
k.l. 6 kg/cm2 Atm mutlak = ata)
Posting Komentar